Tuesday, February 2, 2010

DON'T HATE ME MOM !



SEBUAH KISAH IRONIS DI IRLANDIA UTARA

YANG TELAH DITERJEMAHKAN KEDALAM BAHASA INDONESIA



SAYA IBU TERBURUK DIDUNIA INI Oh, Tuhan, ijinkan aku menceritakan hal ini..., sebelum ajal

menjemputku...





20 tahun yang lalu saya melahirkan seorang anak laki-laki, wajahnya

lumayan tampan namun terlihat agak bodoh... Sam, suamiku,memberinya nama

Eric.



Semakin lama semakin nampak jelas bahwa anak ini memang agak terbelakang.

Saya berniat memberikannya kepada orang lain saja untuk dijadikan budak

atau pelayan. Namun Sam mencegah niat buruk itu. Akhirnya terpaksa saya

membesarkannya juga.





Ditahun kedua setelah Eric dilahirkan sayapun melahirkan kembali seorang

anak perempuan yang cantik mungil. Saya menamainya Angelica. Saya sangat

menyayangi Angelica, demikian juga Sam. Seringkali kami mengajaknya pergi

ke taman hiburan dan membelikannya pakaian anak-anak yang indah-indah...

Namun tidak demikian halnya dengan Eric.

Ia hanya memiliki beberapa stel pakaian butut. Sam berniat membelikannya,

namun saya selalu melarangnya dengan dalih penghematan uang keluarga.

Sam selalu menuruti perkataan saya.



Saat usia Angelica 2 tahun Sam meninggal dunia. Eric sudah berumur 4

tahun kala itu. Keluarga kami menjadi semakin miskin dengan hutang yang

semakin menumpuk. Akhirnya saya mengambil tindakan yang akan membuat

saya menyesal seumur hidup.





Saya pergi meninggalkan kampung kelahiran saya dengan beserta Eric yang

sedang tertidur lelap. Kemudian saya tinggal di sebuah gubuk setelah

rumah kami laku terjual untuk membayar hutang.





Setahun..., 2 tahun..., 5 tahun..., 10 tahun... telah berlalu sejak

kejadian itu. Saya telah menikah kembali dengan Brad. Usia pernikahan

kami telah menginjak tahun kelima. Berkat Brad, sifat-sifat buruk saya

yang semula pemarah, egois, dan tinggi hati, berubah sedikit demi

sedikit menjadi lebih sabar dan penyayang.



Angelica telah berumur 12 tahun dan kami menyekolahkan dia di asrama

putri sekolah perawatan. Tidak ada lagi yang ingat tentang Eric dan

tidak ada lagi yang mengingatnya.



Sampai suatu malam... Malam dimana saya bermimpi tentang seorang

anak...Wajahnya agak tampan namun tampak pucat sekali... Ia melihat ke

arah saya. Sambil tersenyum ia berkata, "Tante, Tante kenal mama saya?

Saya lindu cekali pada mommy!" Setelah berkata demikian ia mulai beranjak

pergi, namun saya menahannya,"Tunggu..., sepertinya saya mengenalmu.

Siapa namamu anak manis?"



"Nama saya Elic, Tante."



"Eric...? Eric... Ya Tuhan! Kau benar-benar Eric???" Saya langsung

tersentak dan bangun. Rasa bersalah, sesal dan

berbagai perasaan aneh lainnya menerpa diri saya saat itu juga.

Tiba-tiba terlintas kembali kisah ironis yang terjadi dulu seperti sebuah

film yang diputar di kepala saya. Baru sekarang saya menyadari betapa

jahatnya perbuatan saya dulu. Rasanya seperti mau mati saja saat itu. Ya, saya harus

mati..., mati..., mati... Ketika tinggal seinchi jarak pisau yang akan

saya goreskan ke pergelangan tangan, tiba-tiba bayangan Eric melintas

kembali di pikiran saya.



Ya Eric, mommy akan menjemputmu Eric... Sore itu saya memarkir mobil

Civic biru saya disamping sebuah gubuk, dan Brad dengan pandangan heran

menatap saya dari samping. "Mary, apa yang sebenarnya terjadi?"

"Oh, Brad, kau pasti akan membenciku setelah saya menceritakan hal yang

telah saya lakukan dulu," tapi aku menceritakannya juga dengan

terisak-isak... Ternyata Tuhan sungguh baik kepada saya. Ia telah

memberikan suami yang begitu baik dan penuh pengertian.



Setelah tangis saya reda, saya keluar dari mobil diikuti oleh Brad dari

belakang. Mata saya menatap lekat pada gubuk yang terbentang dua meter

dari hadapan saya. Saya mulai teringat betapa gubuk itu pernah saya

tinggali beberapa bulan lamanya dan Eric... Eric... Saya

meninggalkan Eric di sana 10 tahun yang lalu.



Dengan perasaan sedih saya berlari menghampiri gubuk tersebut dan membuka

pintu yang terbuat dari bambu itu... Gelap sekali...Tidak terlihat

sesuatu apapun juga! Perlahan mata saya mulai terbiasa dengan kegelapan

dalam ruangan kecil itu. Namun saya tidak menemukan siapapun juga di

dalamnya. Hanya ada sepotong kain butut tergeletak di lantai tanah. Saya

mengambil seraya mengamatinya dengan seksama...





Mata mulai berkaca-kaca, saya mengenali potongan kain tersebut sebagai

bekas baju butut yang dulu dikenakan Eric sehari-harinya...

Beberapa saat kemudian, dengan perasaan yang sulit dilukiskan, sayapun

keluar dari ruangan itu... Air mata saya mengalir dengan deras. Saat itu

saya hanya diam saja.



Sesaat kemudian saya dan Brad mulai menaiki mobil untuk meninggalkan

tempat tersebut. Namun, saya melihat seseorang di belakang mobil kami.

Saya sempat kaget sebab suasana saat itu gelap sekali. Kemudian

terlihatlah wajah orang itu yang demikian kotor. Ternyata ia seorang

wanita tua. Kembali saya tersentak kaget manakala ia tiba-tiba menegur

saya dengan suaranya yang parau, "Heii...! Siapa kamu?! Mau apa kau

kemari?!"





Dengan memberanikan diri, sayapun bertanya, "Ibu, apa ibu kenal dengan

seorang anak bernama Eric yang dulu tinggal di sini?"

Ia menjawab, "Kalau kamu ibunya, kamu sungguh perempuan terkutuk!!

Tahukah kamu, 10 tahun yang lalu sejak kamu meninggalkannya di sini, Eric

terus menunggu ibunya dan memanggil, 'Mommy..., mommy!' Karena tidak

tega, saya terkadang memberinya makan dan mengajaknya tinggal bersama

saya. Walaupun saya orang miskin dan hanya bekerja sebagai pemulung

sampah, namun saya tidak akan meninggalkan anak saya seperti itu! Tiga

bulan yang lalu Eric meninggalkan secarik kertas ini.

Ia belajar menulis setiap hari selama bertahun-tahun hanya untuk menulis,

ini untukmu..."



Sayapun membaca tulisan di kertas itu... "Mommy, mengapa Mommy tidak

pernah kembali lagi...? Mommy marah sama Eric, ya? Mom, biarlah Eric

yang pergi saja, tapi Mommy harus berjanji kalau Mommy tidak akan marah

lagi sama Eric. Bye, Mom..."



Saya menjerit histeris membaca surat itu. "Bu, tolong katakan... Katakan

di mana ia sekarang? Saya berjanji akan menyayanginya sekarang! Saya

tidak akan meninggalkannya lagi, Bu! Tolong katakan...!!!"



Brad memeluk tubuh saya yang bergetar keras.





"Nyonya, semua sudah terlambat (dengan nada lembut). Sehari sebelum

nyonya datang, Eric telah meninggal dunia. Ia meninggal di belakang gubuk

ini.

Tubuhnya sangat kurus, ia sangat lemah. Hanya demi menunggumu ia rela

bertahan di belakang gubuk ini tanpa ia berani masuk ke dalamnya. Ia

takut apabila Mommy-nya datang, Mommy-nya akan pergi lagi bila melihatnya

ada di dalam sana... Ia hanya berharap dapat melihat Mommy-nya dari

belakang gubuk ini... Meskipun hujan deras, dengan kondisinya yang

lemah ia terus bersikeras menunggu Nyonya di sana. Nyonya, dosa anda

tidak terampuni!"

Saya kemudian pingsan dan tidak ingat apa-apa lagi.

0 comments:

Post a Comment

 

World Wallpaper Dekstop Sponsored by liza Caem