Spoiler for pic:
Harga yang sangat mahal untuk fotografer yang didiagnosis Bilharzia dan terkena beberapa parasit yang masuk melalui air kotor di lubang tersebut. Mr du Toit juga didiagnosis malaria yang mematikan dua kali. “Para dokter panik ketika mereka menyadari bahwa tekanan darah merah naik tinggi,” kata du Toit said. “Gejala riil pertama ketika saya pergi untuk tes darah. Tes darah menegaskan bahwa saya terkena Bilharzia. “Ini disebabkan oleh sejenis cacing pipih yang tingga di hati saya. Ini membuatku lemah dan tergolek di tempat tidur selama berminggu-minggu. ”
Spoiler for pic:
Setelah lama sakit beristirahat di tempat tidur, Mr du Toit akhirnya diberi kursus singkat berikut semua jenis antibiotik, pestisida dan menyemprotkan cairan nitrogen pada parasit. Akhirnya Fotografer, yang tinggal di Kenya’s Great Rift Valley bagian selatan, dapat menikmati hasilnya. Gambar yang menakjubkan di lubang air di Nguruman Hills di Kenya berhasil diambilnya, memberikan pengetahuan yang langka dalam kehidupan singa.
Spoiler for pic:
Dia selama beberapa minggu menghabiskan waktu hanya dengan kepala dan bahu di atas air, Greg juga berhasil menangkap beberapa spesies Afrika lainnya yang berkunjung ke tempat itu untuk minum. Satu gambar spektakuler, diambil Greg yaitu ‘pandangan mata’, menunjukkan dua singa betina yang anggun menjilati air di tepi kolam.
‘Ada saat-saat ketika aku gemetar ketakutan aku harus berhenti sejenak dan bernapas untuk menenangkan diriku. ‘Saya harus menggenggan kamera dengan mantap sehingga aku bisa mendapatkan foto-foto setelah menunggu begitu lama, “katanya. Mr du Toit juga mengambil gambar yang menakjubkan zebra, warthogs, babun dan sebagian besar burung Afrika. Foto Mr du Toit akan tampil di edisi Maret BBC Wildlife Magazine.
0 comments:
Post a Comment