Pada suatu waktu, sekelompok katak sedang bepergian melewati kayu-kayu, dua dari katak-katak tersebut jatuh kedalam lubang yang dalam. Ketika katak-katak lainnya melihat seberapa dalam lubang itu, mereka berkata sudah tidak ada harapan. Kedua katak yang terjatuh itu mengacuhkan perkataan teman-temannya dan mencoba untuk melompat keluar dari lubang itu dengan sekuat tenaga. Katak-katak lainnya tetap mengatakan kepada mereka untuk berhenti melompat karena sudah tidak ada harapan. Akhirnya salah satu katak yang terjatuh itu mendengarkan perkataan temannya dan akhirnya menyerah. Dia terjatuh dan mati.
Katak satunya pun melanjutkan usahanya untuk melompat keluar dari lubang. Sekali lagi, suara riuh teriakan katak-katak diatas menyuruhnya untuk berhenti dan menunggu kematian. Tetapi katak tersebut mencoba lebih keras dan akhirnya dia berhasil melompat keluar dari lubang tersebut. Saat katak tersebut sudah berada diatas, teman-temannya berkata,”apakah kamu mendengar kami?”. Sang katak menjelaskan kepada mereka bahwa dia tadi tuli. Dia malah berpikir bahwa teman-temannya memberikan harapan.
Hikmah yang bisa diambil dari cerita diatas adalah:
1. Ada kekuatan hidup dan mati di lidah. Sebuah kata harapan untuk seseorang yang sedang terjatuh bisa mengangkat dan menolongnya untuk melewati saat-saat itu.
2. Sebuah kata yang “negatif” kepada seseorang yang sedang terjatuh bisa membunuh orang tersebut.
Berhati-hatilah terhadap apa yang anda katakan. Kekuatan kata-kata, kadang sulit untuk dipahami bahwa sebuah kata harapan bisa hilang. Setiap orang bisa mengucapkan kalimat yang bisa mencuri semangat seseorang untuk melewati masa-masa sulit. Orang yang spesial adalah seseorang yang meluangkan waktunya untuk menyemangati satu sama lain
Monday, January 25, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment