Wednesday, January 27, 2010

Korban MLM Tiens Diangkut Paksa Polisi China



Hongkong - Polisi China telah mengepung dan mengangkut paksa sekitar 100 warga Tibet yang sedang melakukan aksi protes didepan kantor pusat TIENS di timur laut kota Tianjin menuntut pertanggungjawaban atas penipuan perusahaan MLM (Multi Level Marketing) tersebut, kata juru bicara kelompok tersebut.

"Kini, kami sedang berada di Tianjin. Saya ditempatkan dalam bus, dan kami akan segera diberangkatkan ke Chengdu," di barat daya provinsi Sichuan, ujar Tsephel, juru bicara aksi tersebut.

"Seluruh pengunjuk rasa Tibet ditempatkan pada kendaraan berbeda. Sekitar pukul 5 pagi, ketika kami sedang tidur, lebih dari 3.000 polisi bersenjata menyerang kami. Mereka memukul, memborgol, dan memaksa kami naik kendaraan berbeda. Sekitar 100 kendaraan disiapkan di areal parkir," ujarnya dalam sebuah wawancara telepon.

Tsephel memperkirakan ada sekitar 98 pengunjuk rasa.

Polisi memukul beberapa pengunjuk rasa dan menyeret mereka ke dalam kendaraan, ujarnya, seraya menambahkan, "Banyak yang terluka dan seorang dari kami ada yang mengalami luka parah hingga pingsan akibat pukulan keras aparat."

Tidak ada komentar dari polisi setempat, ketika dihubungi lewat telepon.
Penguasa menutup mata

Sejumlah pejabat yang telah dikirim ke Tianjin menghimbau kelompok tersebut untuk memnghentikan aksinya.

"Mereka [para pejabat] datang dari TAR [Daerah Otonomi Tibet], Qinghai dan Sichuan," ujarnya. "Mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka hanya ditugaskan meyakinkan kami untuk menghentikan aksi tersebut. Ketika kami berdialog dengan mereka, mereka menyatakan tidak berdaya."

"Saya pikir kami akan diangkut ke Chengdu dengan bus dan kereta api. Dari Chengdu kami akan diangkut lagi dengan bus kemudian diserahkan kepada masing-masing pemerintah daerah kami," ujar Tsephel.

"Kami akan berusaha menekan pemerintah daerah untuk memberikan kompensasi kerugian kepada kami. Kami tidak bisa hanya diam dan tenang. Masing-masing dari kami harus diberikan ganti rugi sebesar 100.000 yuan," ujarnya.

Warga Tibet, yang mengkalim dirinya ditipu dalam usaha MLM yang dikelola oleh seseorang yang mengaku dari perusahaan produk kesehatan, telah melancarkan aksi protes di berbagai kota di China.

Mereka telah meminta ganti rugi dari kantor pusat perusahaan TIENS di kotamadyaTianjin. Para investor Tibet mengatakan mereka telah dijanjikan keuntungan pengembalian besar atas investasi awal namun hingga kini mereka tidak pernah menerima apapun.

Investor tambahan seperti teman-teman dan keluarga mereka, juga tertipu, kata mereka.

Penguasa di Tianjin dan para petinggi TIENS menolak berkomentar.

Tsering Dhargyal (54) dari wilayah Chamdo Kham, Daerah Otonomi Tibet (TAR), China barat, mengatakan, kelompok mereka berencana untuk menggugat.

Tsering Dhargyal mengatakan sejumlah anggota dari kelompok pertama dilaporkan telah dihubungi oleh petinggi perusahaan, 2 Juli 2007, dan mengatakan mereka telah dipaksa untuk menerima tawaran berinvestasi.

Ia mengatakan, anggota yang menjadi investor pada perusahaan tersebut datang dari seluruh Tibet, termasuk Lhasa, Kham dam Amdo.

"Untuk investasi awal sebesar 2.800 yuan (US $ 410) dari masing-masing individu, kami telah dijanjikan keuntungan besar sebagai balasannya. Mereka menyebut bisnis keluarga besar, yang tidak hanya baik bagi orang Tibet, namun juga bagi bangsa secara keseluruhan. Dengan cara demikian kami mengumpulkan uang dan bergabung dengan bisnis ini," ujar Dhargyal.
Mengajak orang-orang

Dhargyal mengatakan TIENS menjelaskan kepada investor bahwa mereka tidak punya produk untuk dijual, namun menghasilkan bisnis "lewat orang lain."

"Sebagai contoh, saya sendiri yang mereka katakan bahwa tanggung jawab saya mengajak dua orang. Kemudian dua orang ini mengajak dua orang lagi dan ini berkelanjutan hingga mencapai ribuan orang," ujarnya.

Dhargyal mengatakan bahwa para investor dibayar menurut jumlah orang yang direkrut, namun mereka segera menyadari bahwa hal itu tidak mungkin memenuhi kuota TIENS yang telah ditetapkan kepada mereka.

Tsering Dhargyal mengatakan bahwa ia telah menjual semua harta miliknya untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut dan telah mengikuti beberapa sesi pelatihan.

"Kami telah menjual lahan garapan dan binatang piaraan kami untuk datang [ke daratan China] dengan harapan menjadi kaya, namun kini kami menyadari itu semua hanyalah sebuah tipuan" (RFA/sua)

Laporan asli oleh Lobsang Choephel koresponden RFA Tibet. Direktur Tibet: Jigme Ngapo. Diterjemahkan oleh Dorjee Damdul. Ditulis untuk web berbahasa Inggris Joshua LIpes. Editor Sarah Jackson-Han.

sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2759826

0 comments:

Post a Comment

 

World Wallpaper Dekstop Sponsored by liza Caem